Biografi Isaac Newton: Sang Penemu Teori Gravitasi & Hukum Newton
Peristiwa sederhana sering kali memantik ide besar. Salah satu kisah paling terkenal dalam sejarah sains adalah bagaimana Sir Isaac Newton terinspirasi oleh sebuah apel yang jatuh. Peristiwa ini, meskipun terlihat biasa, mendorongnya untuk memikirkan lebih dalam tentang fenomena yang mungkin dianggap remeh oleh kebanyakan orang.
Menurut cerita yang telah berkembang luas, Newton sedang duduk di bawah pohon apel ketika buah tersebut jatuh ke tanah. Ia mungkin merenung, “Mengapa apel selalu jatuh ke bawah? Apa yang membuatnya tidak melayang atau bergerak ke arah lain?” Dari pemikiran sederhana itulah, Newton mulai mengembangkan teori gravitasi, yang hingga kini menjadi dasar dari banyak pemahaman dalam fisika dan astronomi.
Namun, apakah kisah tentang apel itu benar adanya? Terlepas dari faktanya, cerita ini menjadi simbol betapa keingintahuan Newton terhadap alam semesta tak terbatas. Ia dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh sepanjang masa, dan kontribusinya dalam sains telah mengubah cara manusia memahami dunia.
Masa Kecil Newton
Isaac Newton lahir pada 25 Desember 1642 di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris. Ia adalah anak tunggal dari pasangan Hannah Ayscough dan Isaac Newton Sr., seorang petani yang meninggal sebelum Newton lahir. Kehidupan awalnya dipenuhi tantangan, termasuk kehilangan ayah sejak dini dan hubungan yang kurang harmonis dengan ayah tirinya.
Biografi Isaac Newton: Sang Penemu Teori Gravitasi & Hukum Newton
Ketika remaja, Newton menunjukkan minat besar pada pendidikan. Ia belajar di The King’s School, Grantham, sebelum melanjutkan ke Universitas Cambridge pada tahun 1661. Di sinilah Newton mulai menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika dan ilmu pengetahuan.
Penemuan Teori Gravitasi
Saat wabah penyakit melanda Inggris pada 1665, Newton terpaksa meninggalkan Cambridge dan kembali ke rumahnya di Woolsthorpe. Selama periode inilah, yang disebut sebagai Annus Mirabilis atau tahun keajaiban, Newton menghasilkan beberapa ide terpenting dalam hidupnya, termasuk teori gravitasi.
Gravitasi, menurut Newton, adalah gaya tarik yang bekerja antara dua objek bermassa. Teori ini menjelaskan mengapa benda jatuh ke tanah, mengapa bulan tetap mengorbit Bumi, dan bahkan mengapa planet-planet mengelilingi matahari. Penemuan ini kemudian dituangkan dalam bukunya yang terkenal, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica atau Principia, pada tahun 1687.
Hukum Newton yang Mendunia
Selain gravitasi, Newton juga dikenal dengan tiga hukum geraknya yang menjadi dasar fisika klasik. Ketiga hukum tersebut menjelaskan hubungan antara gaya, massa, dan gerak suatu benda. Hingga kini, hukum-hukum ini tetap relevan dalam banyak aplikasi, mulai dari teknik mesin hingga eksplorasi luar angkasa.
Hukum Pertama (Inersia): Sebuah benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya luar yang memengaruhinya.
Hukum Kedua (Percepatan): Percepatan sebuah benda sebanding dengan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Hukum Ketiga (Aksi-Reaksi): Setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah.
Warisan Ilmiah
Newton tidak hanya berkontribusi dalam fisika, tetapi juga dalam matematika, optik, dan astronomi. Ia adalah salah satu penemu kalkulus, meskipun terdapat perdebatan panjang dengan Gottfried Wilhelm Leibniz mengenai siapa yang pertama kali menemukannya. Di bidang optik, Newton membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna, yang dapat dipisahkan menggunakan prisma.
Selain itu, Newton juga mengembangkan teleskop reflektor
Yang menjadi terobosan dalam pengamatan astronomi. Penemuan-penemuannya membuka jalan bagi banyak ilmuwan lain untuk mengembangkan teori baru.
Akhir Kehidupan Newton
Newton mengabdikan hidupnya untuk sains hingga akhir hayatnya. Ia diangkat menjadi Presiden Royal Society pada 1703 dan menerima gelar kebangsawanan dari Ratu Anne pada 1705. Sir Isaac Newton meninggal dunia pada 20 Maret 1727 di London dan dimakamkan di Westminster Abbey, Inggris.
Kesimpulan
Isaac Newton adalah sosok jenius yang pemikirannya melampaui zamannya. Dengan keingintahuannya yang mendalam dan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan, ia berhasil mengubah cara manusia melihat alam semesta. Meski kisah tentang apel yang jatuh mungkin hanyalah legenda, hal ini tidak mengurangi besarnya warisan yang ia tinggalkan bagi dunia. Penemuannya tentang gravitasi dan hukum gerak akan selalu menjadi landasan dalam sains, membuktikan bahwa rasa ingin tahu adalah kunci dari kemajuan.